SOL GEL PROCESS DALAM METODE BOTTOM UP PADA PEMBUATAN NANOMATERIAL
Definisi
Nanoteknologi dan Nanomaterial
Nanoteknologi adalah pengembangan
teknologi dalam skala nano meter. Istilah “nanoteknologi” didefinisikan pertama
kali oleh Norio Taniguchi, Profesor Tokyo Sains University, pada tahun 1974
dalam kertas kerjanya “Mengenai Konsep Dasar Nanoteknologi” sebagai berikut:
“Nanoteknologi terdiri atas pengolahan bahan-bahan melalui proses pemisahan,
penyatuan, dan pencatatan bentuk oleh sebuah atom atau sebuah molekul”.
Nanomaterial didefinisikan
berdasarkan standar ukuran suatu materi, baik yang tersusun dari unsur organik
maupun inorganik, pada tingkat satuan nanometer. Nanomaterial didefinisikan
memiliki dimensi <100 nm. Penelitian pada nanomaterial sangat menarik karena
dengan ukuran yang sudah mendekati ukuran suatu atom, maka sifat permukaan dan
reaktivitas serta efisiensi dan efektivitas reaksi kimia yang melibatkan suatu
nanomaterial dapat dikaji lebih rinci dan lebih mendalam.
Munculnya kesadaran
terhadap ilmu dan teknologi nano diinspirasi dan didorong oleh pemikiran
futuristik dan juga penemuan peralatan pengujian dan bahan-bahan. Pada tanggal
29 Desember 1959 dalam pertemuan tahunan Masyarakat Fisika Amerika (American
Physical Society) di Caltech, Richard Phillips Feynman (Pemenang Hadiah Nobel
Fisika tahun 1965) dalam suatu perbincangan berjudul “ There’s plenty of room
at the bottom”, memunculkan suatu isu yaitu permasalahan memanipulasi dan
mengontrol atom (ukuran 0,001 nm) dan molekul (ukuran 0,1 nm) pada dimensi kecil
(nanometer) . Di tahun 1981, Scanning Tunneling Microscopy (STM) diciptakan
oleh Heinrich Rohrer dan Gerd Binnig (Pemenang Hadiah Nobel Fisika tahun 1986).
Definisi Sol Gel Process
Dalam ilmu
material, proses sol-gel adalah metode untuk
memproduksi bahan padat dari
molekul kecil. Metode yang digunakan
untuk pembuatan oksida logam, terutama oksida silikon
dan titanium. Proses
ini melibatkan konversi monomer
menjadi solusi koloid (sol) yang bertindak sebagai prekursor untuk jaringan
terpadu (atau gel) baik partikel diskrit
atau polimer jaringan.
BAB III
PEMBAHASAN
3.1. Pengenalan Nanomaterial
v
Nanomaterial
adalah bidang ilmu material dengan pendekatan berbasis Nanoteknologi
v
Nanoteknologi
adalah pembuatan dan penggunaan materi atau devais pada ukuran sangat kecil.
Materi atau devais ini berukuran antara (1 – 100) nanometer. Satu nm sama
dengan satu-per-milyar meter (0.000000001 m), yang berarti 50.000 lebih kecil
dari ukuran rambut manusia. Ukuran (1 – 100) nm ini disebut juga dengan skala
nano (nanoscale).
v
Jadi,
dapat disimpulkan bahwa nanomaterial itu adalah bahan atau material yg
berukuran sangat kecil (skala nano) yaitu 1-100 nm.
v
Dengan
nanoteknologi, material dapat didesain dan disusun dalam orde atom-per-atom
atau molekulper-molekul sedemikian rupa
v
Dengan menyusun ulang atau merekayasa struktur
material di level nanometer, maka akan diperoleh suatu bahan yang memiliki sifat istimewa
jauh mengungguli material yang lain
v
Carbon
nanotube (CNT) adalah sebuah bentuk kristal baru dari gugus karbon, yang
tersusun dari
beberapa atom karbon berbentuk pipa dengan diameter beberapa nanometer
3.2. Sol Gel Process
Sol Gel Process merupakan teknik
basah - kimia yang digunakan untuk pembuatan kedua bahan gelas dan keramik .
Dalam proses ini, sol ( atau larutan ) berkembang secara bertahap menuju
pembentukan jaringan seperti gel yang mengandung fase cair dan fase padat.
Prekursor atau bahan awal
dalam pembuatan Sol Gel adalah alkoksida logam dan klorida logam, yang kemudian
mengalami reaksi hidrolisis dan reaksi polikondensasi untuk membentuk koloid,
yaitu suatu sistem yang terdiri dari partikel-partikel padat (ukuran partikel
antara 1 nm sampai 1 μm) yang terdispersi dalam suatu pelarut. Bahan awal atau
precursor juga dapat disimpan pada suatu substrat untuk membentuk film (seperti
melalui dip-coating atau spin-coating), yang kemudian dimasukkan kedalam suatu
container yang sesuai dengan bentuk yang diinginkan contohnya untuk
menghasilkan suatu keramik monolitik, gelas, dan fiber atau serat.
Dari beberapa tahapan proses sol-gel, terdapat
dua tahapan umum dalam pembuatan metal oksida melalui proses sol-gel, yaitu
hidroldan polikondensasi.
Reaksi
Sol Gel
Ada
dua tahapan reaksi dalam Sol Gel
n (1) Hidrolisis metal alkoksida
(2)
Kondensasi
3.3. Teknik Bottom Up pada Sol Gel Process
Teknik bottom-up merupakan cara merangkai
atom atau molekul dan menggabungkannya melalui reaksi kimia untuk membentuk
nano struktur. Metode presipitasi merupakan teknik pendekatan bottom up. Metode
presipitasi dilakukan dengan cara zat aktif dilarutkan ke dalam pelarut, lalu
ditambahkan larutan lain yang bukan pelarut (anti-solvent), hal ini
menyebabkan larutan menjadi jenuh dan terjadi nukleasi yang cepat sehingga
membentuk nanopartikel.
Metode Bottom-up (penyusunan
atom-atom) adalah memulai dari atom-atom
atau molekul-molekul atau
kluster-kluster yang diassembli membentuk partikel
berukuran nanometer yang
dikehendaki. Metode pembuatan partikel nano terdiri
atas beberapa proses kimia
dan fisika, yang meliputi:
1. Proses wet chemical,
yaitu proses presipitasi seperti: kimia koloid,
metoda hidrotermal,
dan proses sol-gel. Proses ini intinya mencampur ion-ion dengan jumlah tertentu dengan mengontrol
suhu dan tekanan
untuk membentuk insoluble
material yang akan terbentuk endapan.
Endapan dikumpulkan dengan
cara penyaringan atau spray drying untuk
mendapatkan butiran kering.
2. Mechanical process,
termasuk grinding, milling, dan teknik mechanical
alloying. Intinya material ditumbuk
secara mekanik untuk membentuk
partikel yang lebih halus.
3.4. Aplikasi material dari Sol Gel Process
Aplikasi material dari sol
gel process misalnya para ilmuwan telah menggunakannya untuk memproduksi bahan ringan di dunia dan juga beberapa keramik yang terberat.
Salah satu area aplikasi terbesar adalah film
tipis yang dapat diproduksi pada selembar
substrat dengan spin coating atau lapisan dip. Pelindung
dan dekoratif coating, dan komponen elektro-optik
dapat diterapkan untuk kaca, logam dan jenis-jenis substrat.
Pengaplikasian pada Film tipis dan serat
Dengan viskositas sol disesuaikan ke dalam kisaran yang tepat, baik optik dan serat keramik refraktori dapat ditarik yang digunakan untuk sensor serat optik dan isolasi termal, masing-masing. Dengan demikian, bahan keramik banyak, baik kaca dan kristal.
Dengan viskositas sol disesuaikan ke dalam kisaran yang tepat, baik optik dan serat keramik refraktori dapat ditarik yang digunakan untuk sensor serat optik dan isolasi termal, masing-masing. Dengan demikian, bahan keramik banyak, baik kaca dan kristal.
3.5. Keuntungan menggunakan metode Sol Gel Process
a).
Homogenitasnya lebih baik, Temperatur rendah, Kemurnian lebih baik, Hemat
energi
b).
Pencemaran rendah, Menghindari reaksi dengan container dan kemurnian tinggi.
c).
Fase pemisahan cepat, Kristalisasi cepat, Padatan non kristalin keluar
membentuk gelas
d).
Pembentukan fase kristal baru dari padatan non kristal baru
e).
Produk glass lebih baik ditentukan dengan sifat-sifat gel, Produk film spesial.
0 Komentar:
Posting Komentar
Berlangganan Posting Komentar [Atom]
<< Beranda